Tuesday, October 11, 2011

Kehidupan Berasal dari Luar Angkasa?

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa. Berdasarkan teori mereka, di masa lalu bumi pernah dibombardir oleh asteroid yang sekaligus membawa molekul kehidupan.
Benarkah pendapat itu? Akhir-akhir ini, buktinya semakin menguat. Pada tahun 2009 Dr Daniel Glavin menemukan molekul asam amino di sebuah pecahan asteroid yang berhasil sampai di permukaan bumi.

Pemandangan Bumi Kita di Malam Hari

Untuk itu kali ini saya hanya menampilkan gambar2 pemandangan bumi kita di malam hari yang gambarnya diambil oleh sebuah satelit NASA di suatu hari di bulan November 2000. Dearah2 yang saya tampilkan adalah daerah2 yang paling terang benderang dan yang terlihat paling “indah” pada malam hari. 

Top 10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa



1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist

UFO: Fenomena Luar Angkasa ditinjau dari Al Quran

Phenomena yang terjadi baru-baru ini yaitu kemunculan jejak UFO berupa circle crop di Sleman Yogyakarta menggegerkan rakyat Indonesia terutama warga sekitar karena ini yang pertama terjadi di negara kita.

Sebagian orang langsung percaya bahwa itu memang jejak UFO dan memang makhluk luar angkasa benar-benar ada, sedangkan sebagian orang terburu-buru mengingkarinya dan mengatakan bahwa makhluk luar angkasa itu tidak ada.

Lalu bagaimana kita sebagai seorang muslim yang diwajibkan percaya kepada yang ghaib yang tidak bisa kita lihat menyikapi phenomena seperti ini?

Friday, September 30, 2011

content world end 2012

OuTer SpAcE





Outer space or outer space or a space (also referred to as space), refers to a relatively empty part of the Universe, outside the atmosphere of the noun "celestial". The term space is used to distinguish it from the air space and the location of "terrestrial".

Because the Earth's atmosphere does not have clear boundaries, but consists of layers that gradually diminishing with increasing altitude, there is no clear boundary between the atmosphere and space. Altitude of 100 kilometers or 62 miles is set by the Federation Aeronautique Internationale is the definition most widely accepted as the boundary between the atmosphere and space.

In the United States, someone who is above an altitude of 80 km designated as astronauts. 120 km (75 miles or 400,000 ft) marks the boundary where atmospheric effects become apparent during the process of re-entering the atmosphere (re-entry). (See also the Karman line).

LuAr AnGkAsA

Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".

Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.

Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km ditetapkan sebagai astronot. 120 km (75 mil atau 400.000 kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas sewaktu proses memasuki kembali atmosfir (re-entry). (Lihat juga garis Karman).